Kamis, 12 Maret 2015

Bioteknologi: Glofish Si Ikan Bercahaya

Glofish Si Ikan Bercahaya


       Dari awal 1990, peneliti-peneliti dunia telah mengembangkan bioteknologi modern dengan cara memodifikasi gen dengan tujuan-tujuan tertentu. Mulai dari hewan, tumbuhan, dan makhluk-makhluk hidup mikro juga jadi sasaran modifikasi gen untuk dijadikan produk GMO (Genetical Modified Organisms). Dalam realitanya, produk GMO ini belum tentu aman untuk keseimbangan lingkungan dan pada varietas asli makhluk hidup tersebut, bahkan jika produk GMO yang tidak dikelola dengan benar dapat merusak rantai makanan disuatu ekosistem, hal ini sangat mengancam kelestarian makhluk hidup maupun lingkungan. Dibalik kekhawatiran tersebut, ternyata produk GMO dapat membantu keseimbangan lingkungan dari polutan, contohnya pada Glofish (ikan transgenik) berikut ini.

LATAR BELAKANG
            Masalah pencemaran lingkungan hampir merata diseluruh penjuru dunia. Bukan hanya di Indonesia dan kawasan asia tenggara tetapi di Eropa, Amerika, dan di Afrika. Pencemaran lingkungan yang khususnya di air harus segera dideteksi sekecil mungkin polutannya, agar manusia dapat menghindari bahaya yang ditimbulkan sesegera mungkin. Peneliti juga ingin mengembangkan bioteknologi modern yang sedang naik daun pada awal era 1990-an untuk mengatasi permasalahan ini.

TUJUAN MEMODIFIKASI IKAN ZEBRA
            Kita semua telah mengetahui bahwa planaria merupakan bioindikator di ekosistem air, tetapi para peneliti memodifikasi ikan zebra agar dapat menjadi bioindikator. Dr. Zyiyuan Gong pada tahun 1999 berserta rekan-rekannya di National University of Singapore memodifikasi ikan zebra dengan mengkodekan protein flouresensi hijau terang (GFP) yang didapat dari ubur-ubur. Dengan teknik mikroinjeksi memasukan gen protein GFP kedalam embrio ikan zebra pada tahap pertama atau kedua. Hal ini menyebabkan ikan zebra menjadi neon terang (bercahaya). Tujuan utama mereka memodifikasi gen ikan zebra dengan protein flouresensi adalah untuk mengembangkan ikan yang dapat mendeteksi polusi secara selektif dengan flouresensi terhadap polutan. Ikan zebra yang telah dimodikasi (transgenik) dinamakan Glofish.

APA ITU GLOFISH?
            Glofish merupakan hasil transgenik dari ikan zebra dengan flouresensi yang didapatkan dari ubur-ubur, anemon laut, kerang, dan lainnya. Dimodifikasi dengan tujuan sebagai bioindikator tetapi sekarang lebih banyak dijadikan ikan hias sebagai hewan peliharaan. Dikembangkan di National University of Singapore, tetapi hak patennya telah dimiliki oleh Yorktown Technology untuk dikomersilkan di Amerika Serikat kecuali di ibu kota negara bagian California.

BAGAIMANA MEKANISME BIOINDIKATOR GLOFISH?
            Glofish sebagai bioindikator, memiliki kemampuan secara genetik yang dapat mendeteksi polusi dan bahan kimia lainnya. Bagaimana mekanisme glofish mendeteksi polutan? Bahan kimia yang serupa dengan estrogen alami memiliki efek pada sistem reproduksi vertebrata, biasanya bertindak sebagai pengganggu endokrin, dan Glofish digunakan untuk mendeteksi tingkat bahan kimia esterogenik.

SUMBER-SUMBER WARNA GLOFISH
          Sumber-sumber warna pada glofish didapatkan dengan mengisolasi protein floresensi dari beberapa makhluk hidup yaitu GFP pada Aequorea victoria (ubur-ubur) dan Renilla reniformis. dsRed pada Discosoma karang jamur, eqFP611 Entacmaea quadricolor pada anemon laut, RTMS5 pada Montipora efflorences karang berbatu, dronpa pada karang piala, KFP pada Anemonia sulcata, eosFP pada karang otak terbuka, dan Dendra pada octocoral. Dengan teknik mikro injeksi pada embrio tahap pertama dan kedua, protein warna ini dimasukan, sehingga glofish akan mengekspresikan warna sesuai dengan yang diinjeksikan. Warna sangat tinggi diekspresikan pada bagian otot rangka glofish. Yorktown Technology telah merilis enam warna pada glofish yang mereka jual sebagai hewan peliharaan yaitu “electric green”, “sunbrust orange”, “cosmic blue”, “moonrise pink”, “galatic purple”, dan “starfire red”.
                                            

APAKAH GLOFISH MEMBAHAYAKAN?
          Setelah glofish dipasarkan di Amerika Serikat pada akhir tahun 2003 oleh Yorktown Technology, dilakukan lebih dari dua tahun penelitian yang luas terhadap lingkungan dan menjalin konsutasi dengan berbagai lembaga federal dan negara serta para ahli dibidang penilaian resiko terhadap lingkungan. Penilaian resiko lingkungan merupakan wewenang US Food and Drug Administration (FDA), yang memiliki yuridiksi atas semua hewan rekayasa genetika. Pernyataan resmi mereka sebagai berikut:

"Karena ikan akuarium tropis tidak digunakan untuk keperluan makanan, mereka tidak menimbulkan ancaman bagi pasokan makanan. Tidak ada bukti bahwa ikan rekayasa genetika zebra danio ini menimbulkan ancaman lebih ke lingkungan daripada rekan-rekan mereka yang tidak dimodifikasi yang telah lama banyak dijual di Amerika Serikat. Dengan tidak adanya resiko yang jelas bagi kesehatan masyarakat, FDA tidak menemukan alasan untuk mengatur ini ikan tertentu. "

            Sejak awal dipasarkan pada akhir 2003 hingga kini tidak ditemukannya laporan permasalahan ekologi yang mencakup lingkungan atas penjualan glofish sebagai hewan peliharaan. Penelitian juga mengemukakan bahwa varietas transgenik sama dengan varietas alaminya. Walaupun terbukti aman terhadap lingkungan, menurut lisensinya, glofish dilarang untuk melakukan pembibitan dan penjualan sangat dilarang kecuali oleh Yorktown Technology. FDA menyatakan glofish tidak menunjukan masalah lingkungan tetapi wilayah negara bagian California menyatakan illegal terhadap glofish yang dikarenakan peraturan yang membatasi semua rekayasa genetik. Bukan hanya California tetapi negara-negara UniEropa dan Kanada juga tidak menerima glofish ini karena masih kurang cukupnya informasi untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan keselamatan.

Sumber:
Eric Hallerman. Glofish, The First GM Animal Commercialized: Profits Amid Controversy. http://www.isb.vt.edu/articles/jun0405.htm. 2004. Diakses pada 10 Maret 2015

Jeffrey E. Hill. Risk Assessment of Transgenic Flourorescent Ornamental Fishes to The United State Using FISK V2. https://www.was.org/documents/MeetingPresentations/AA2014/AA2014_0314.pdf. Diakses pada 11 Maret 2015

Rex A. Dunham. Status of Genetically Modified (Transgenic) Fish: Research and Application. ftp://ftp.fao.org/es/esn/food/GMtopic2.pdf. 2004. Diakses pada 11 Maret 2015.


William M. Muir. The Threats and Benefits of GM Fish. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1299107/. 2004. Diakses pada 11 Maret 2015