Glofish Si Ikan
Bercahaya
Dari awal 1990, peneliti-peneliti
dunia telah mengembangkan bioteknologi modern dengan cara memodifikasi gen
dengan tujuan-tujuan tertentu. Mulai dari hewan, tumbuhan, dan makhluk-makhluk
hidup mikro juga jadi sasaran modifikasi gen untuk dijadikan produk GMO
(Genetical Modified Organisms). Dalam realitanya, produk GMO ini belum tentu
aman untuk keseimbangan lingkungan dan pada varietas asli makhluk hidup
tersebut, bahkan jika produk GMO yang tidak dikelola dengan benar dapat merusak
rantai makanan disuatu ekosistem, hal ini sangat mengancam kelestarian makhluk
hidup maupun lingkungan. Dibalik kekhawatiran tersebut, ternyata produk GMO
dapat membantu keseimbangan lingkungan dari polutan, contohnya pada Glofish
(ikan transgenik) berikut ini.
LATAR BELAKANG
Masalah pencemaran lingkungan hampir
merata diseluruh penjuru dunia. Bukan hanya di Indonesia dan kawasan asia
tenggara tetapi di Eropa, Amerika, dan di Afrika. Pencemaran lingkungan yang
khususnya di air harus segera dideteksi sekecil mungkin polutannya, agar
manusia dapat menghindari bahaya yang ditimbulkan sesegera mungkin. Peneliti
juga ingin mengembangkan bioteknologi modern yang sedang naik daun pada awal
era 1990-an untuk mengatasi permasalahan ini.
TUJUAN MEMODIFIKASI IKAN
ZEBRA
Kita semua telah mengetahui bahwa
planaria merupakan bioindikator di ekosistem air, tetapi para peneliti
memodifikasi ikan zebra agar dapat menjadi bioindikator. Dr. Zyiyuan Gong pada
tahun 1999 berserta rekan-rekannya di National University of Singapore memodifikasi
ikan zebra dengan mengkodekan protein flouresensi hijau terang (GFP) yang
didapat dari ubur-ubur. Dengan teknik mikroinjeksi memasukan gen protein GFP
kedalam embrio ikan zebra pada tahap pertama atau kedua. Hal ini menyebabkan
ikan zebra menjadi neon terang (bercahaya). Tujuan utama mereka memodifikasi
gen ikan zebra dengan protein flouresensi adalah untuk mengembangkan ikan yang
dapat mendeteksi polusi secara selektif dengan flouresensi terhadap polutan. Ikan
zebra yang telah dimodikasi (transgenik) dinamakan Glofish.
APA ITU GLOFISH?
Glofish merupakan hasil transgenik
dari ikan zebra dengan flouresensi yang didapatkan dari ubur-ubur, anemon laut,
kerang, dan lainnya. Dimodifikasi dengan tujuan sebagai bioindikator tetapi
sekarang lebih banyak dijadikan ikan hias sebagai hewan peliharaan.
Dikembangkan di National University of Singapore, tetapi hak patennya telah
dimiliki oleh Yorktown Technology untuk dikomersilkan di Amerika Serikat
kecuali di ibu kota negara bagian California.
BAGAIMANA MEKANISME
BIOINDIKATOR GLOFISH?
Glofish sebagai bioindikator,
memiliki kemampuan secara genetik yang dapat mendeteksi polusi dan bahan kimia
lainnya. Bagaimana mekanisme glofish mendeteksi polutan? Bahan kimia yang
serupa dengan estrogen alami memiliki efek pada sistem reproduksi vertebrata,
biasanya bertindak sebagai pengganggu endokrin, dan Glofish digunakan untuk
mendeteksi tingkat bahan kimia esterogenik.
SUMBER-SUMBER
WARNA GLOFISH
Sumber-sumber warna pada
glofish didapatkan dengan mengisolasi protein floresensi dari beberapa makhluk
hidup yaitu GFP pada Aequorea victoria (ubur-ubur)
dan Renilla reniformis. dsRed pada Discosoma karang jamur, eqFP611 Entacmaea quadricolor pada anemon laut,
RTMS5 pada Montipora efflorences karang
berbatu, dronpa pada karang piala, KFP pada Anemonia
sulcata, eosFP pada karang otak terbuka, dan Dendra pada octocoral. Dengan
teknik mikro injeksi pada embrio tahap pertama dan kedua, protein warna ini
dimasukan, sehingga glofish akan mengekspresikan warna sesuai dengan yang
diinjeksikan. Warna sangat tinggi diekspresikan pada bagian otot rangka
glofish. Yorktown Technology telah merilis enam warna pada glofish yang mereka
jual sebagai hewan peliharaan yaitu “electric green”, “sunbrust orange”,
“cosmic blue”, “moonrise pink”, “galatic purple”, dan “starfire red”.
APAKAH GLOFISH
MEMBAHAYAKAN?
Setelah glofish dipasarkan di
Amerika Serikat pada akhir tahun 2003 oleh Yorktown Technology, dilakukan lebih
dari dua tahun penelitian yang luas terhadap lingkungan dan menjalin konsutasi
dengan berbagai lembaga federal dan negara serta para ahli dibidang penilaian
resiko terhadap lingkungan. Penilaian resiko lingkungan merupakan wewenang US
Food and Drug Administration (FDA), yang memiliki yuridiksi atas semua hewan
rekayasa genetika. Pernyataan resmi mereka sebagai berikut:
"Karena
ikan akuarium tropis tidak digunakan untuk keperluan makanan, mereka tidak
menimbulkan ancaman bagi pasokan makanan. Tidak ada bukti bahwa ikan rekayasa
genetika zebra danio ini menimbulkan ancaman lebih ke lingkungan daripada
rekan-rekan mereka yang tidak dimodifikasi yang telah lama banyak dijual di
Amerika Serikat. Dengan tidak adanya resiko yang jelas bagi kesehatan
masyarakat, FDA tidak menemukan alasan untuk mengatur ini ikan tertentu. "
Sejak awal dipasarkan pada akhir
2003 hingga kini tidak ditemukannya laporan permasalahan ekologi yang mencakup
lingkungan atas penjualan glofish sebagai hewan peliharaan. Penelitian juga
mengemukakan bahwa varietas transgenik sama dengan varietas alaminya. Walaupun
terbukti aman terhadap lingkungan, menurut lisensinya, glofish dilarang untuk
melakukan pembibitan dan penjualan sangat dilarang kecuali oleh Yorktown
Technology. FDA menyatakan glofish tidak menunjukan masalah lingkungan tetapi
wilayah negara bagian California menyatakan illegal terhadap glofish yang
dikarenakan peraturan yang membatasi semua rekayasa genetik. Bukan hanya California
tetapi negara-negara UniEropa dan Kanada juga tidak menerima glofish ini karena
masih kurang cukupnya informasi untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan
keselamatan.
Sumber:
Eric Hallerman. Glofish, The First
GM Animal Commercialized: Profits Amid Controversy. http://www.isb.vt.edu/articles/jun0405.htm.
2004. Diakses pada 10 Maret 2015
Jeffrey E. Hill. Risk Assessment of Transgenic Flourorescent Ornamental Fishes to The
United State Using FISK V2. https://www.was.org/documents/MeetingPresentations/AA2014/AA2014_0314.pdf.
Diakses pada 11 Maret 2015
Rex A. Dunham.
Status of Genetically Modified (Transgenic)
Fish: Research and Application. ftp://ftp.fao.org/es/esn/food/GMtopic2.pdf.
2004. Diakses pada 11 Maret 2015.
William M. Muir. The Threats and Benefits of GM Fish. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1299107/.
2004. Diakses pada 11 Maret 2015